expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 14 Mei 2015

Tak Hanya Menganyam, Juga Diajarkan Mengemas



Tak hanya sebatas hingga menganyam, tapi peserta wisata edukasi juga diajarkan untuk mengemas hasil karya mereka.

Misalnya untuk produk bros jilbab, peserta juga diajarkan mengelem jarum peniti dengan menggunakan lem panas tembak agar bisa merekat kuat dan bisa disematkan di tempat yang diinginkan.

Selain itu, untuk produk gantungan kunci, peserta juga diajarkan bagaimana mengaitkan besi gantungannya ke celah produk agar bisa terpasang dengan kuat. Lalu untuk liontin dengan memasangkan tali pengikat di mata liontin anyaman agar bisa diikat di bagian leher pemakai.





Setelah itu, produk tersebut dimasukan ke dalam plastik kemasan beserta kertas label sebagai identitas produk hingga memenuhi standar produk untuk siap jual. (ap)




Selain Berwisata, Inilah Salah Satu Aktivitas Lain Ankso Peduli



Selain wisata, AnksoPeduli sebagai social enterprise juga mengembangkan aktivitas minat bakat anak dan remaja dalam dunia design grafis dan digital printing. Ini sesuai dengan aktivitas utama dari Ankso Peduli yaitu Ankso Production yang merupakan bisnis konveksi dan percetakan.

Bersama 2 rekan usaha lainnya dalam bidang anyaman rotan dan rajutan, Ankso Peduli lebih dikhususkan untuk pembinaan dan pelatihan dalam bidang ekonomi kreatif digital printing sebagai program unggulan yang telah disepakati bersama Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Alyatama Jambi dari Kementerian Sosial Republik Indoensia. PSSA yang berlokasi di kawasan Talang Banjar ini membina puluhan anak, dan khusus program ekonomi kreatif ini diikuti 15 anak yang terdiri dari siswa SMP dan SMA.

Pada pertemuan pertama, kemarin (13 Mei 2015), Ankso Peduli memulai dengan perkenalan apa itu ekonomi kreatif, khususnya dalam bidang  design grafis dan digital printing. Sekelumit tentang dunia design grafis dan digital printing dijelaskan secara rinci, mulai dari definisi, jenis dan bentuk, serta peluang dan manfaatya. Hal ini dimaksudkan untuk memberi pencerahan dan stimulus terlebih dahulu kepada anak binaan agar semakin tertarik untuk mengembangkan minat bakatnya dalam bidang ini.

Selanjutnya, hingga penghujung tahun 2015 ini, anak binaan akan secara bertahap dibina dan dilatih, baik itu secara teoritis maupun praktek langsung hingga mampu menghasilkan produk digital printing yang mampu bersaing di pasaran. Serta bisa menjadi bekal soft skill bagi mereka jika sudah mampu mandiri dari PSAA ini untuk kehidupan mereka di masa depan.

Untuk diketahui, bahwa program ini adalah program dari pihak yayasan yang telah diajukan dan disetujui oleh Kemensos RI agar memberikan soft skill kepada anak binaan dalam rangka peingkatan minat bakan dalam bidang ekonomi kreatif. Dan dalam hal ini, peranan Ankso Peduli ditunjuk sebagai tenaga pendamping, pelath dan pembina selama berlangsungnya program ini hingga akhir tahun 2015 ini. Untuk jadwalnya sendiri, akan dijadwalkan pertemuan seminggu sekali dengan metode 10% teori dan 90% praktek. (ap)

Selasa, 12 Mei 2015

Kali Ketiga, Kunjungan dari Sekolah Attaufiq Jambi




Setelah sebelumnya siswa/i kelas XII dan IX Attaufiq berkunjung pada bulan Januari lalu, bulan Mei ini giliran siswa/i kelas X dan XI yang berkunjung ke komplek wisata edukasi alam anyaman resam, Sabtu (2 Mei 2015).

Sebanyak 116 siswa antusias mengikuti rangkaian wisata sambil belajar yang disajikan oleh tim ankso peduli bersama kelompok masyarakat perajin setempat, Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi.

Dimulai sejak kedatangan siswa pada pukul 08.30 WIB, siswa disambut oleh tim relawan ankso peduli dari Mahasiswa Universitas Jambi yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UNJA TRAINING MOTIVATION CENTER. Peserta diajak untuk warming-up terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan menuju hutan untuk mengambil bahan baku tanaman resam.


Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok, para siswa diajak berkeliling hutan untuk mengambil sendiri tanaman resam sebagai bahan baku menganyam. Perjalanan yang menempuh kurang lebih 300 meter hingga menuju ke muka hutan, semakin membuat siswa penasaran untuk segera memasuki kawasan hutan.

Selama perjalanan, siswa tidak hanya mendapatkan informasi mengenai tanaman resam, tapi juga tanaman-tanaman lainnya yang tumbuh di sana. Ada pohon rotan, pohon karet, sirih merah, dan masih banyak lagi tanaman-tanaman yang sebelumnya tidak pernah mereka temui.



Ketika siswa dipersilahkan untuk mengambil tanaman resam, dengan semangat mereka memotong batang resam yang dipandu oleh tim relawan Ankso Peduli, karena tidak bisa sembarangan mengambil batangnya, harus batang yang cocok dan ideal untuk dianyam, tidak bisa terlalu muda maupun terlalu tua.





Setelah hampir selama 1 jam, para siswa kembali menuju pondok wisata untuk memulai rangkaian wisata edukasi selanjutnya. Namun sebelumnya para siswa beristirahat untuk makan dan minum bekal yang telah mereka bawa sendiri dari rumah. Namun, jika pihak sekolah memilih tiket masuk paket yang komplit, maka konsumsi akan disiapkan oleh tim Ankso Peduli (Rincian paket bisa dilihat di sini).

Seusai beristirahat, para siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok, selanjutnya didampingi oleh 1 orang perajin untuk setiap kelompoknya. Jadi para siswa bisa lebih fokus selama belajar menganyam. Ada beberapa produk anyaman yang diajarkan, diantaranya gelang, cincin, dan liontin. Selama belajar tersebut para siswa menggunakan bahan baku yang telah mereka ambil sendiri sebelumnya, dan karya mereka boleh dibawak pulang sebagai bukti bahwa mereka telah berhasil menganyam dan memperoleh pembelajaran yang baik melalui alam.






Selain itu, tidak hanya produk hasil buataan siswa sendiri yang boleh dibawa pulang, namun tim Ankso Peduli juga menyediakn produk siap beli yang telah dipacking. Bisa dibeli para siswa untuk dijadikan oleh-oleh keluarga di rumah. (ap)

Video Perjalanan Wisata Edukasi Alam Anyaman Resam, Siswa Kelas X dan XI SMA Attaufiq Jambi:
1. Perjalanan menuju lokasi
2. Siswa mengambil batang tanaman resam
3. Siswa antusias
4. Belajar menganyam