expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 21 Maret 2015

TOMS Shoes: One For One

Jika ada satu faktor utama yang harus diperhatikan seorang pebisnis sosial, maka jawabannya adalah sustainability. Menciptakan perubahan sosial adalah satu hal, tetapi menjaga keberlanjutan perubahan tersebut adalah hal lain yang penting untuk dipikirkan.

      TOMS Shoes adalah sebuah bisnis sosial berbasis di California yang sejak 2006 terus bertumbuh menjadi bisnis besar yang berekspansi ke banyak negara. SEA Jambi akan berbagi cerita bagaimana TOMS berhasil menciptakan perubahan sosial yang besar dengan mengembangkan bisnis yang sustainable dan menguntungkan.

Berawal dari Sepatu Alpargatas
     Semua berawal ketika Blake Mycoskie berkunjung ke Argentina pada tahun 2006. Dia mengenal Alpargatas, jenis sepatu simpel berbahan kanvas dengan model siap pakai (slip-on shoes) yang telah dipakai petani Argentina selama ratusan tahun. Alpargatas memiliki desain yang simpel dengan fungsi yang kuat, sehingga dia pun tertarik dan mulai menggunakannya.
     Pada kunjungannya ke Buenos Aires, Mycoskie menemukan bahwa banyak anak-anak yang berjalan kemana pun tanpa menggunakan sepatu. Fenomena nyeker tersebut ternyata bukan karena mereka ingin, tapi karena mereka tidak punya. Banyak anak-anak miskin yang tidak bisa memiliki  sepatu dan Mycoskie menyadari bahwa hal tersebut merupakan masalah serius. Tanpa memiliki sepatu, berbagai infeksi dan penyakit dapat menular dan anak-anak tersebut terancam tidak dapat bersekolah.

Konsep One For One

     Mycoskie pun tergerak untuk membantu dengan menginisiasi konsep One For One: untuk setiap sepasang sepatu yang dibeli, maka mereka akan menyumbangkan sepasang sepatu untuk anak-anak yang membutuhkan.
     Mei 2006 TOMS mulai memproduksi 250 pasang sepatu, dan setelah diliput Los Angeles Times, mereka mendapatkan pesanan hingga 10.000 pasang sepatu dalam 6 bulan pertama. Pada Oktober 2006, mereka mulai mendistribusikan sepatu gratis kepada anak-anak kurang mampu di Argentina dengan jumlah yang sama: 10.000 pasang sepatu.
     Konsep One For One memberikan keuntungan yang baik bagi perusahaan dengan dampak sosial yang nyata dan terukur. Konsep ini juga berhasil menjadikan “berbagi” sebagai visi perusahaan sekaligus visi konsumen.


     Di tahun 2011, sepatu TOMS telah mendunia dengan lebih dari 500 retailer. Hingga hari ini, lebih dari 350 juta pasang sepatu telah dibagikan kepada anak-anak di berbagai negara berkembang seperti Etiopia, Rwanda, Guatemala, Haiti, dan Afrika Selatan. Dengan konsep yang sama, TOMS juga mulai memberikan bantuan untuk penglihatan melalui produk kacamata dan bantuan penyediaan air bersih melalui produk kopi. Di tahun 2014, 50% saham perusahaan TOMS dibeli Bain Capital dengan nilai 625 juta USD.

Produk Yang Bagus dan Visi Yang Jelas
      Semua orang mungkin berpikir nama TOMS diambil dari nama foundernya, tapi tidak. Blake Mycoskie tidak punya nama tengah atau nama keluarga “Tom”. Nama TOM diambil dari visinya saat memulai bisnis ini: “Shoes ForTomorrow”. â€œKami ingin mencantumkan Shoes For Tomorrow di bawah sepatu yang kami buat, tapi itu terlalu panjang. Maka kami memilih nama TOM”, ujarnya.
      Tujuan Mycoskie untuk perubahan sosial tercermin dari bagaimana mereka mengembangkan budaya perusahaannya. Di TOMS, ada divisi khusus bernama Giving Department dan jabatan khusus bernama Chief Giving Officer.
     Visi TOMS sebagai bisnis sosial tidak membuat mereka mengabaikan kualitas produk yang mereka buat, justru itu merupakan hal yang utama. Kunci dari bisnis sosial yang sukses adalah keberlanjutan bisnis yang diperoleh dengan keuntungan yang stabil. Bagi pebisnis sosial, keuntungan adalah bahan bakar yang memastikan perubahan sosial ciptakan terus berkelanjutan. TOMS tidak hanya berhasil mendapatkan kepercayaan konsumen dari misi sosialnya yang baik, tetapi juga dari produknya yang berkualitas.
     Konsep One For One telah banyak menginspirasi brand besar dan berbagai pebisnis sosial untuk mengadaptasi konsep serupa. TOMS memberikan contoh nyata bisnis sosial yang ideal: memberikan dampak sosial yang nyata tanpa mengabaikan profit dan keberlanjutan bisnis.
Semoga menginspirasi!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar